Kamis, 28 Oktober 2010

Obat Palsu dan Kadaluarsa di Pasar Pramuka

Jakarta-Siang menjelang sore, suasana di Pasar Pramuka sudah agak lengang. Tidak banyak pembeli yang bertransaksi di salah satu toko. Beberapa pemilik toko bahkan terlihat asyik ”ngerumpi” dengan pemilik toko sebelah. Tapi namanya pasar, tetap saja gaya berjualan pedagang-pedagang di sana bergaya tradisional. ”Nyari apa dik?” adalah pertanyaan yang selalu diajukan penjual setiap kita melewati gang sempit yang sekaligus menjadi pembatas jejeran toko-toko obat yang ukurannya relatif kecil-kecil.

Pasar Pramuka Pasar Pramuka merupakan pasar yang beken sebagai pusat penjualan obat dan peralatan medis di Jakarta. Pasar Pramuka terletak di jalan Pramuka, tidak jauh dari perempatan ke Matraman dan Salemba.merupakan pasar obat terbesar di DKI yang sudah mendapat izin resmi baik dari Pemda DKI maupun Depkes. Pasar empat lantai milik PD Pasar Jaya adalah "surganya" konsumen obat dari kalangan masyarakat menengah ke bawah. Berbagai jenis obat dapat diperoleh dengan harga miring di sini. Peredaran obat melalui pasar ini memang cukup tinggi.Pasar ini santer disebut sebagai tempat penjualan obat palsu.Merupakan pasar obat gelap “terbesar” se-Asia Tenggara,dimana seringkali toko-tokonya menjual obat-obat palsu dan kadaluwarsa atau ‘obat-obat yang terlarang dijual bebas’.

Ratusan kios yang melayani pembelian grosir dan eceran ini menjadi langganan tetap sejumlah rumah sakit, klinik kesehatan, dan masyarakat pada umumnya. Selain menjual beragam jenis obat, Pasar Pramuka juga menyediakan penjualan berbagai jenis alat-alat kesehatan dan kedokteran.

Memang harga jual obat-obatan disini memang sangat murah,misalnya harga vitamin C yang harga sebenarnya sekitar Rp.35.000,-di pasar ini dibandrol kurang dari Rp.25.000,- saja.

''Kami selalu belanja obat di Pasar Pramuka,'' kata Asih seorang pembeli yang kebetulan pemilik apotek. Obat-obat itu dijual di kliniknya 50% lebih mahal dari harga pembelian. ''Tapi, itu masih 20% lebih murah dari harga di apotek,'' katanya.

Mengapa obat di Pasar Pramuka bisa murah? Faisal, pemilik sebuah toko obat di Pasar Pramuka, mengaku membeli obat-obatan itu langsung dari agen pabrik. ''Keasliannya dijamin,'' katanya berpromosi. Ia bahkan mengatakan, ada beberapa apotek yang membeli obat dari tokonya.

Dalam rangka mengantisipasi peredaran obat palsu dan obat tanpa izin, menurut Revaldi,Pengurus Himpunan Pedagang Farmasi (HPF) Pasar Pramuka telah mengeluarkan surat edaran kepada para anggota yang berjumlah 403 kios, untuk tidak memperdagangkan obat dimaksud.

Dalam surat edaran diingatkan, kepada pemilik apotek rakyat untuk tidak memperjualbelikan obat atau suplemen tanpa izin obat illegal impor, obat palsu, dan kedaluwarsa.
Di samping itu, HPF Pasar Pramuka secara rutin melakukan penyu
luhan bersama jajaran Dinas Kesehatan Jakarta Timur, dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Bagi yang terbukti memperdagangkan obat ilegal dan palsu, katanya, HPF akan memberikan sanksi berupa peringatan. Sementara saksi lainnya berupa penutupan sementara, hingga pencabutan izin dilakukan dinas kesehatan.
"Bahkan, bila ditemui pelanggaran hukum, akan diserahkan kepada aparat kepolisian untuk menindak," katanya.
Selama tahun 2009-2010, k
atanya, terdapat tiga pemilik kios yang sudah mendapat teguran dan ditutup sementara dinas kesehatan.
"Sedangkan satu pemasok yang terbukti memperdagangkan obat yang tidak memiliki registrasi, kasusnya kini ditangani Polsek Matraman," katanya.(vto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar